Hal-hal yang Kita Sukai dan Tidak Sukai dalam All of Us Are Dead

Poster All of Us Are Dead. Dok: Netflix
Akhirnya kelar juga merampungkan serial Netflix, All of Us Are Dead yang berhasil membuat perasaan ini campur aduk. Tegang, kesal, tertawa, juga sedih jadi satu. Hehehe...

Kabarnya, sehari setelah rilis, All of Us Are Dead langsung menduduki peringkat pertama Netflix di 25 negara, termasuk Indonesia. Serial ini juga sukses bertengger di puncak peringkat global Netflix. Selamat buat para pemain dan kru! Semoga setelah ini, karier adik-adik menggemaskan kita makin melejit, yah.

Ngomong-ngomong, ada yang ter Lomon Lomon tidak seperti aku? Yuk, tos dulu kalau begitu!

Setelah menonton serial ini, pasti ada hal-hal yang kita sukai dan kita tidak sukai. Nah versiku bakal aku jabarkan di bawah ini (peringatan mengandung spoiler)

Ikatan Persahabatan yang Kuat

Dok: Netflix
Persahabatan yang terjalin di antara para siswa kelas XI SMA Hyosan ini begitu menghangatkan. Walaupun sering berdebat, tapi seiring waktu ikatan mereka semakin kuat. Mereka hanya bisa mengandalkan satu sama lain. Saling melindungi. Saling menjaga. Tak heran ketika ada salah satu yang tergigit zombi, atau ada yang berkorban, kesedihan begitu terasa.

Scene yang membekas adalah ketika mereka membuat api unggun di atap dan saling terbuka satu sama lain, serta berjanji untuk berkumpul lagi membuat api unggun saat mereka selamat. Sayangnya, ada di antara mereka yang tidak bertahan. 

Romance Namra-Suhyeok dan Cheongsan-Onju

Lomon dan Cho Yi-hyun. Dok: Netflix
Kisah cinta monyet keempat karakter ini juga begitu menyita perhatian dan menjadi pemanis. Bersahabat sejak kecil, Cheong-san mulai menaruh hati pada On-ju. Sayang, sang sahabat justru menyukai Su-hyeok. Namun, On-ju juga ternyata bertepuk sebelah tangan karena Su-hyeok menyukai Nam-ra. Begitu pun sebaliknya, Nam-ra juga menyukai Su-hyeok. Belakangan On-ju menyadari bahwa selama ini sebenarnya ia juga menyukai Cheong-san.

Meski disisipi kisah cinta ala remaja, namun porsinya sudah pas, tidak terasa berlebihan.

Si Kakak Kelas Ha-ri dan Mi-jin

Dok: Netflix
Para tim kakak kelas ini juga sukses menyita perhatian penonton. Ha-ri si atlet panahan yang gagal masuk timnas, dan Mi-jin yang khawatir gagal masuk perguruan tinggi. Kolaborasi keduanya saat melawan zombi terbilang berhasil. Bidikan Ha-ri selalu sukses mengenai leher zombi, titik lemahnya. Chemistry keduanya juga banyak mendapat pujian.

Berjuang di tempat yang berbeda, tim adik kelas dan kakak kelas ini akhirnya bertemu dan berjuang bersama untuk bertahan hidup.

Duo Polisi Hyosan

Lee Kyu-hyung (Song Jae-il) dan Park Jae-chul (Jeon Ho-cheol). Dok: IG @290_83 
Setiap scene duo Song Jae-il dan Jeon Ho-cheol selalu sukses memunculkan tawa. 

Awalnya Song Jae-il menginterogasi Lee Byeong-chan, ilmuwan yang menciptakan virus zombi. Tiba-tiba kantor polisi juga terinfeksi. Lee Byeong-chan yang sadar dampak dari perbuatannya menyuruh Jae-il mengambil laptopnya di lab sains SMA Hyosun karena di dalam laptop itu ada cara untuk memusnahkan virus zombi.

Dalam perjalanan ke Badan Penanggulangan Bencana, Jae-il bertemu dengan Jeon Ho-cheol. Keduanya lalu berjuang bersama agar bisa melaporkan soal laptop itu. Keduanya juga sempat menyelamatkan seorang bayi, anak kecil, dan si Youtuber yang nekat ke Hyosan hanya untuk merekam zombi.

Nam-ra Si Setengah Zombi

Karakter Nam-ra juga sukses menghipnotis penonton. Banyak yang menjadikan dirinya karakter favorit. 

Namra awalnya diceritakan menjadi ketua kelas yang pendiam. Ia tidak  suka bergaul dengan teman-temannya dan menutup diri. Hal yang membuatnya dibenci oleh teman-teman sekelasnya.

Belakangan kita tahu sifatnya itu bukan karena takut berteman, melainkan ia risih dengan ibunya yang selalu mementingkan peringkat di kelas dan status sosial saat ia membawa temannya ke rumah. 

Nam-ra akhirnya digigit zombi, namun ia tak berubah seperti zombi lainnya. Ia pun dijuluki si Sembi --setengah zombi--oleh teman-temannya. Ia bahkan memilih menggigit dirinya sendiri ketimbang teman-temannya.

Nam-ra dengan penciuman dan pendengaran ala zombi ternyata cukup membantu teman-temannya selamat dari kejaran zombi.

Baca juga: All of Us Are Dead: Ketika Wabah Zombi Menyerang Satu Sekolah

Our Beloved Summer: Kisah Pendewasaan yang Menghangatkan + Bila Jodoh Pasti Bertemu Kembali

(Yang tidak disukai) Lee Na-yeon Sengaja Membuat Temannya Jadi Zombi

Lee Yoo-mi as Lee Na-yeon. Dok: Netflix
Kalau di Squid Game Lee Yoo-mi sukses mendapatkan simpati, di sini ia sukses mengumpulkan makian. Karakternya sebagai Lee Na-yeon membuat penonton emosi. Ia bahkan sengaja memasukkan darah zombi pada luka temannya hingga berubah menjadi zombi. Namun akhirnya ia berubah menjadi zombi setelah digigit oleh Gwi-nam. 

Gwi-Nam Tidak Pernah Mati

Poster All of Us Are Dead. Dok: Netflix
Pasti ada yang kesal kan kok Gwi-nam tidak bisa mati, yah? Gwi-nam adalah salah satu perundung yang sebenarnya juga berkontribusi menimbulkan wabah zombi. Loh kok bisa? Iya. Kalau dia tidak merundung, Lee Byeong-chan tidak akan menciptakan virus zombi. 

Gwi-nam berubah menjadi zombi. Tak seperti Nam-ra yang tidak mau menggigit teman-temannya, Gwi-nam justru suka menggigit teman-temannya. Ibaratnya, Nam-ra sembi baik sedangkan Gwi-nam adalah sembi jahat sesuai karakter mereka selama masih menjadi manusia.

Kim Cheol-soo Tidak Membuka Pintu Atap

Pasti banyak yang mengumpat Kim Cheol-so kan karena tidak membuka pintu atap? Sudah pasti. Kelamaan di atap ternyata membuat nuraninya ikut hilang! Kesal kan? Tapi kalian pasti puas pas Eun-ji menggigitnya di tempat karantina. Puas banget, kan? Hehehe... 

Lee Cheong-san Mengorbankan Dirinya

Yoon Chan-young as Lee Cheong-san. Dok: Netflix
Karakter Cheong-san juga menjadi favorit penonton. Duetnya bersama Lee Su-hyeok selalu dinantikan. Sayangnya di akhir, karakter Cheongsan harus meninggal. Ia digigit oleh Gwi Nam. Sebelum berubah, ia mengorbankan dirinya agar teman-temanya yang tersisa selamat. Ia lalu hangus terbakar bersama Gwi-nam saat sekolah mereka diledakkan.

Tidak Ada Pertarungan Eun-ji vs Gwi-nam

Hal yang paling disayangkan adalah tidak ada pertarungan antara Eun-ji dan Gwi-nam.

Eun-ji juga berubah menjadi sembi. Seharusnya ia mencari Gwi-nam dan membalas perbuatan Gwi-nam yang suka merundungnya. Pasti seru jika keduanya berduel setelah sama-sama berubah menjadi zombi. 

Sayangnya, Eun-ji memilih ikut ke tempat karantina setelah berpikir ia berhasil membakar sekolah. Di sana ia malah menggigit temannya, Kim Cheol-soo. Balasan yang pantas sih buat dia!

Oh, ya di ending Namra berkata ia memiliki teman seperti dirinya, bukan manusia, tapi bukan juga monster. Membuat banyak yang berharap akan ada season 2. Sepertinya seru juga jika ada pertarungan zembi dan zombi jahat seperti Gwi-nam. (jw)

Wonnie

Hanya wanita yang hobi ngedrakor dan suka menulis

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama